Jumat, 29 September 2017

Cegah Stunting Agar Menjadi Generasi yang Stunning

"Stunting? Apaan tuh?"

Sebagian besar masyarakat mungkin akan bertanya-tanya seperti itu jika mendengar kata Stunting, karena hal ini masih terasa asing ditelinga masyarakat awam yang tidak bergelut di dunia kesehatan. Padahal ini sangat penting dan perlu disadari oleh masyarakat luas, khususnya di Indonesia.

Memangnya, apa itu Stunting?

Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu yang cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Jadi, masalah stunting dapat terjadi jika si penderita tidak mendapat asupan gizi yang sesuai dengan kebutuhan tubuhnya. Penderita stunting ditandai dengan perawakan tubuh penderita yang lebih pendek dari standar tinggi badan seumurannya. Stunting sendiri terjadi mulai dari janin masih dalam kandungan dan baru nampak saat anak berusia 2 tahun, seperti yang disampaikan oleh Bapak Galopong Sianturi, perwakilan Gizinet Kementerian Kesehatan dalam acara Flash Blogging dengan tema "Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Dalam Penurunan Prevalensi Stunting" di Hotel Four Point Medan, 29 September 2017.

Jika seseorang menderita penyakit stunting, artinya ia tidak tumbuh dengan baik. Hal ini menjadi masalah yang sering kali tidak disadari oleh masyarakat. Padahal, banyak sekali akibat buruk yang ditimbulkan oleh penyakit ini, seperti perkembangan otak dan fisik yang terhambat, sulit berprestasi, rentan terhadap penyakit, hingga mudah menderita kegemukan. Bahkan anak yang menderita stuntung memiliki penghasilan 20% lebih rendah daripada anak yang tumbuh optimal. Negara pun ikut merasakan akibatnya, seperti penurunan produk domestik bruto negara sebesar 3%. Menurut Pak Galopong Sianturi, stunting sendiri disebabkan oleh kekurangan gizi dalam waktu yang lama pada 1000 hari pertama kehidupan si anak, sehingga anak-anak harus diperhatikan konsumsi gizinya dan faktor-faktor lainnya sejak dini agar bisa terhindar dari stunting. Sayangnya, masyarakat Indonesia masih belum teredukasi mengenai stunting dan bahayanya, sehingga acara Flash Blogging dengan tema Stunting ini sangat diperlukan agar para blogger yang hadir bisa ikut berperan dalam mengedukasi masyarakat akan bahaya stunting melalui tulisan dan konten blog yang informatif tentang hal tersebut. 


Para blogger tentu sangat antusias dalam hal ini, mengingat bahwa peran sekecil apapun dapat mencegah masyarakat dari stunting. Tentunya para blogger telah dibekali terlebih dahulu informasi mengenai Stunting dari bapak Galopong Sianturi dan ilmu tentang blog dari kak Mira Sahid, perwakilan Kumpulan Emak Blogger (KEB). Harapannya, kegiatan ini bisa menjadi aksi kampanye positif untuk masyarakat agar bisa mencegah dan melindungi anak-anak maupun keluarga dari Stunting sebagai bagian dari Gerakan Masyarakat Sehat 2017, sehingga anak-anak Indonesia bisa tumbuh menjadi generasi yang hebat, produktif, sehat, bisa diandalkan dan stunning.